One Sided Love [Oneshoot]

osl

One Sided Love (Yoshinaga Yuu)

poster by : dreamlanworld @ HSG

Choi Sulli | Choi Minho | Jung Soojung

Genre : Romance, Sad

Rate : General

Summary :

“Tiap kali datang ke perpustakaan, Sulli selalu mendapati Minho duduk di bangku yang sama sambil terus menatap keluar jendela dengan mata yang sendu. Lama memperhatikan Minho, membuat Sulli menyukai Minho. Lalu apa yang Sulli lakukan, saat tahu yang dipandangi Minho dengan tatapan lembut itu adalah Soojung, sahabatnya sendiri???”

Hai-hai , , #ditimpuk karena ini post percobaan, gak ada salahnya kan yaaa copas FF yang udah sangat lama ini masuk lagi ke rumah baru. Wakakakakak, , iya gak papa kok, gak ada ya g ngomelin ini. Oke deh. Karena ini percobaan, mimin mohon jangan gampar mimin please. FF lain akan menyusul. Okeeeeey. #Cipok

 

Diangkat dari komik karya Yoshinaga Yuu, dengan judul yang sama ONE SIDE LOVE.

“Sulli-ya, kau tidak pulang ? “ Tanya Soojung berlari menghampiriku.

“Kau lupa, hari ini adalah jadwal ku menjaga perpustakaan. Kau sendiri ada eksul kan?” Tanya ku balik.

“Iya benar. Kejuaraan voli sebentar lagi akan dimulai. Aku harus giat berlatih untuk menang. Kalau begitu aku duluan ya. Anneyeong !” ucapnya sambil berlari mendahuluiku.

Nama ku Choi Jinri, aku biasa dipanggil Sulli. Sebagai anggota OSIS, setiap hari selasa & rabu setelah jam pelajaran berakhir, aku bertugas menjaga perpustakaan. Karena aku suka buku & membaca, aku sangat menikmati tugas ini. Lagipula, akhir-akhir ini, ada yang menarik perhatianku.

Kugeser pintu perpustakaan pelan. Ah. Dia datang lagi. Ini sudah ke 3 kalinya dalam 2 minggu ini. Rambut coklat yang hampir sebagian menutupi kupingnya, dan anting menghiasi telinga sebelah kanannya. Bukan type anak yang senang membaca buku dan menghabiskan waktu berlama-lama di perpustakaan. Dia selalu duduk di bangku samping jendela dan tatapannya lebih lama terarah keluar jendela dari pada menatap buku yang tergeletak di depannya. Aku tahu, karena kursi tempatku berjaga tepat berada di seberang jendela tempat ia duduk  (bangunan dengan bentuk L ). Tanpa sadar, aku jadi sering memperhatikannya. Dan baru kusadari pula, mungkin ia kesini untuk memandangi orang yang ia suka.

 Matahari sudah agak condong ke barat. Sinarnya menerobos masuk ke dalam perpustakaan melalui jendela. Tidak terkecuali tempat bagianku. Silau sekali. Aku bangkit dan menutup sebagian gorden untuk menutupi bagian – bagian yang terkena matahari agar cahayanya tidak terlalu menusuk.

SREEEEEEEEEEEEEEEEEEEETTTTTTTTT

Ia menoleh. Aku lupa kalau ia sedang memperhatikan orang di luar sana yang mungkin ia sukai.

 “Eh, tenang saja. Jendela bagianmu tidak akan aku tutup kok.” Aku membuka suara. “Tapi apa sinar mataharinya tidak bikin kau silau?” Tanya ku selanjutnya.

“ Memang sih. Tapi dari sini, aku dapat melihatnya dengan jelas. “ jawabnya kemudian tanpa sedikit pun menoleh ke arahku.

“ Jadi orang yang kau suka, anggota eskul voli yah?”tanyaku tanpa sadar.

BLUUSH. Wajahnya memerah. Aku terkejut karena aku begitu lancangnya menanyai  apa yang seharusnya tidak ku tanyakan. Bagaimana ini. Sulli pabo! Suasana menjadi hening.

“ Aku  . . ” belum sempat aku meminta maaf atas pertanyaan bodoh ku itu, tiba-tiba ia bersuara.

“ Menjijikan ya ?? Hanya bisa melihat saja ??” Tanya nya kemudian dengan muka yang ia tutupi dengan tangannya.

“ Hah, e.. ee..nggak kok. “ jawabku gugup. “ Menurutku pasti senang rasanya, lain dari yang lain. Aku jadi iri pada orang kamu sukai itu.” Jawabku jujur, dan tanpa ia sadari wajahku memerah.

 Namanya Choi Minho. Biasa dipanggil Minho. Aku yang kikuk dengan lelaki, sama sekali tidak menyangka akan ada lelaki seperti itu.

Keesokkan harinya, saat aku membuka pintu perpustakaan, ternyata namja itu masih setia duduk di bangku yang sama, sambil membaca buku. Syukurlah dia datang. Aku sempat khawatir, ia tak akan datang lagi setelah kepergok sedang memperhatikan orang yang ia sukai oleh ku kemarin.

Aku mulai mengerjakan tugas ku sebagai penjaga perpustakan. Salah satunya adalah meletakkan kembali buku-buku yang terletak tidak pada tempatnya. Kemudian Aku berjalan menyelusuri lorong rak buku. Aish. Berantakan sekali lorong ini. Mengapa susah sekali mengatur para murid untuk meletakkan lagi buku yang telah mereka baca kembali ketempatnya.

Aku ambil buku-buku yang terlihat terletak tidak pada tempatnya. Kemudian aku bereskan satu-satu sesuai abjad. Ukh. Tinggi sekali si tempatnya. Aku berusaha berjinjit, untuk menaruh sebuah buku yang terletak di barisan paling atas rak.

BRUUK

 “ Appo.”  Buku itu tidak sampat ketempatnya, malah jatuh mengenai kepalaku.

“ Kamu gak apa-apa?” sebuah suara mengagetkanku. “Seharusnya pakai tangga.” Lanjut suara itu kemudian. Aku menengok. Ternyata Minho.

“ Ah, ia ya. Hehe.” Kemudian sebuah tangan mengambil buku yang tadi sempat mengenai kepalaku.

“ Dimana, disini?” Minho bertanya dimana ia harus meletakkan buku itu.

“ Ah, iya disitu.” Kataku sambil memperhatikan wajahnya. Tiba-tiba dia berbalik langsung ke arahku. Aku kaget, dia menatapku balik. BLUSSH. Muka ku kembali memerah.

“ Aku bantu merapikan ya??” Tanyanya melepaskan rasa canggung ku barusan.

“ Eh, tapi…

“ Berdua lebih cepatkan ??” belum sempat aku mencegahnya membantu tugasku,ia kembali berujar.

Dheg. Dheg. Dheg. Jantungku berdebar lebih keras.

“ Ah, permisi sebentar!“ Kemudian tangannya sudah ada di atas kepalaku, ia ingin meletakkan sebuah buku yang tempatnya ada diatas kepalaku berdiri.

“ Orang yang kau sukai seperti apa?” dengan setengah berteriak, aku bertanya kepadanya.

“ Hah.” Uwaaaa. Apa yang aku lakukan. Mengapa kau selalu mengeluarkan pertanyaan tanpa diserap dulu dengan otakmu itu , Sulli babo.

“ A..anu, aku penasaran. Karena  sepertinya kamu terlihat begitu menyukainya.” Lanjut ku kemudian dengan terbata.

Namja itu terdiam. Seperti sedang berfikir,. Ingin menjawab, atau ingin mengelak.

“ Ini memang bukan urusanku. Maaf lupakan saja.” Buru- buru kulanjutkan aktifitasku merapikan buku. Suasana hening sesaat, sampai ia membuka suara nya lagi.

“ Dia anak kelas B.”

Kemudian tidak terdengar lagi suara dari mulutnya.

Kelas B??  Itu kan kelasku. Berarti . . .

++++

“ Ya , Choi Jinri. Dengerin aku dong.” Soojung mengagetkan ku.

Orang yang sesuai dengan apa yang Minho sebutkan kemarin. Adalah Soojung. Kelas yang sama denganku. Dan juga yang mengikuti eskul voli. Memang hanya dia yang mengikuti eskul itu dari kelasku.

“Latihan kemarin berat sekali. Tangan ku sampai  pegal.” Lanjutnya kemudian. Aku masih belum sadar sepenuhnya.

“Ah, iya Soojung. Pertandingan semakin dekat ya?” hampir saja aku kelepasan.

“ Iya, untung hari minggu nanti aku libur. Jadi aku bisa pergi kencan dengan Minhyuk. Sudah lama aku tak bertemu  dengannya. “ Ucapnya senang.

Ya benar. Soojung sudah memiliki kekasih, Minhyuk. Sebaiknya aku beritahu Minho soal ini. Dia pasti kecewa. Lebih baik kecewa sekarang daripada kecewa belakangan.

KRIIIIIIIIIIIIIIIIIIING

Akhirnya berakhir juga pelajaran ini. Kulangkahkan kaki segera ke Perpustakaan. Ketika kubuka pintu, Minho tidak ada ditempat biasa ia duduk termenung menatap keluar. Apa hari ini ia tidak datang?? Apa karena ucapan lancangku waktu itu ia jadi segan datang lagi hari ini? atau jangan-jangan, ia mencari tempat baru untuk memandang Soojung tanpa diketahui siapapun?? Huft . Mengapa aku jadi kesal.

++++

Tik. Tik. Tik. Sreeeeet. Aku terbangun. Aku ketiduran ternyata. Kulihat jam dinding sudah menunjukkan angka 5 sore. Ah. Aku kaget. Minho sedang membaca buku dihadapanku. Kemudian ia tersadar dari buku yang dibacanya ketika aku membuat suara. Ia tersenyum kepadaku begitu tahu aku terbangun. Dan baru kusadari, sebuah jaket menutupi tubuhku. Ini punya Minho. Kembali jantungku berdetak tak normal. Ada apa dengan ku Tuhan? Apa aku menyukainya? Tapi ia menyukai Soojung. Mengapa semuanya terasa begitu menyesakkan.

“ Em.. hari ini kau datang terlambat ya??” Tanya ku memecah keheningan yang begitu terasa.

“ Iya, tadi ada rapat. Hehe. Maaf aku tidak membangunkanmu. Kau tidur begitu nyenyak. “ jawabnya.

Oia. Minho harus tau soal Soojung. Cintanya yang bertepuk sebelah tangan  dan tak akan besambut.  Akan lebih baik jika ia tau yang sebenarnya dan menyerah dari sekarang. Ya. Aku ingin dia menyerah.

“ A..an..anu, sebenarnya. . .

 NANANANA  . . . . E…E.. E.. E..ELECTRIC SHOCK

Belum sempat aku mengatakan yang sebenarnya, I Phone ku berdering. Ternyata aku lupa men silent nya. Dari Soojung ternyata.

“ Yeoboseyo?”

“ Sulli-ya, kau masih diperpustakaan??

“ Iya. Kenapa?”

“ Habis Eskul, pulang bareng yuk??”  Soojung menawarkan pulang barsama. Tumben. Bukannya hari ini ia ada kencan dengan pacarnya.

“Ada apa??”

“Nanti aku ceritakan kalau kita sudah bertemu. Kau dimana? Aku sudah hampir selesai. Aku susul kau ke perpustakaan ya?” lanjutnya lagi.

“ Tidak usah, kau tunggu aku saja aku di gerbang. Aku juga sudah selesai.” Buru-buru ketutup panggilan itu. Entah mengapa aku tak ingin agar Soojung bertemu Minho. Tapi mengapa tiba-tiba perasaanku tidak enak??

“Baiklah, apa ada buku yang ingin kau pinjam? Aku harus menutup perpustakaan ini. Jam berkunjungnya sudah habis,” ucapku kepada Minho.

“ Bukannya tadi kau ingin bicara sesuatu tadi??” Minho bertanya.

“ Ah, lain kali saja. Aku sudah ditunggu temanku. Anneyeong.”

+++++

Di TAMAN

“Minhyuk memutuskanku.”

Hati ku mencelos mendengarnya.

“Katanya ia menyukai orang lain. Haha. Sudah kuduga ada yang salah denganku. Soalnya tingkah lakunya aneh belakangan ini. Hehe.” Soojung masih saja berusaha tersenyum meski ku tahu bagaimana ia mencintai pacarnya itu. Dan sekarang dengan tiba-tiba ia diputuskan pacarnya itu.

Bagaimana ini. Maafkan aku Soojung. Pada saat seperti inipun aku hanya memikirkan Minho. Aku menyukainya. Tapi dia menyukaimu. Dan pada saat aku ingin memberitahukan kebenaran ini kepada Minho, kau  bilang kau  diputusi Minhyuk. Apa yang harus ku lakukan? Mengapa tiba-tiba aku merasa takut bertemu Minho? Takut mengetahui  kenyataan, bahwa ia berhasil dekat dengan mu Soojung, dan tidak akan lagi duduk dikursinya seperti biasa. Ah. Apa yang kau pikirkan Sulli pabo. Soojung sahabatmu. Mengapa kau begitu egois eoh. Baiklah. Kalau bertemu dengan Minho nanti, aku akan memberitahu semuanya.

 Minggu berikutnya.

Huft. Untunglah dia tidak ada. Aku tidak tahu bagaimana aku harus menunjukkan muka ku ini dihadapannya. Tanpa sadar aku mengeluarkan nafas lega setelah tadi sempat menahannya saat membuka pintu.

“ Gak jadi masuk?” Tanya sebuah suara  di belakangku yang sudah sangat kukenal. Ah.

“ Anu, aku sempat kepikiran untuk tidak datang lagi kesini. Aku ingin segera menyatakan cintaku pada orang yang kusuka itu . .” Minho membuka suara.

Eh, ada apa ini, mengapa jadi begini. Apa yang harus aku lakukan.

“ Jadi mungkin ini . .

“Hentikan, apa tidak terlalu cepat?  Dia tidak akan menerima perasaanmu. Bukannya selama ini kau hanya memperhatikannya saja, tanpa ada usaha utuk mendekatinya.” Ucapku setengah berteriak.

“ Benar juga. Baiklah aku pulang saja kalau begitu. Annyeong.” Minho berjalan menjauh dari perpustakaan.

Apa yang kau katakan Sulli. Bukan itu tadi yang ingin kau katakan kan? Padahal ia sangat menyukai Soojung. Kenapa kau malah menghalanginya. Aku ini curang! Aku Tau perasaannya, tapi aku malah menyembunyikan perasaanku sendiri. Kalau hanya memandangi, aku juga melakukan hal yang sama kan. Aish. Aku harus mengejarnya dan meminta maaf.

Kulangkahkan kaki ini untuk mengejar namja itu. Hosh. Hosh. Hosh. Dimana dia. Mengapa cepat sekali jalannya. Ah. Itu dia.

“ Minho-ssi, tunggu!” teriakku dan berhasil menghentikan langkahnya.

“ Tadi aku salah. Maafkan aku. Tiap teringat perkataanmu yang tidak akan datang lagi ke perpustakaan, aku jadi merasa kesepian. Kalau Minho, aku yakin kau bisa. Karena hatimu begitu tulus. Perasaanmu pasti terbalas.” Teriakku sambil menyemangatinya. “ Fighting.” Kataku kemudian sambil mengepalkan tangan di udara tanda aku menyerah dengan cintaku dan memberikan semangat kepada cintaku itu untuk memperoleh cintanya yang memang bukan untukku.

Ketika aku membalikkan tubuhku untuk pergi, sebuah pelukan menahan ku pergi. Minho memelukku. Seketika Jantung ku berdetak dengan sangat tidak teratur. Mengapa ia memelukku. Bukankah dia menyukai Soojung, atau hanya akan mengucapkan terima kasih? Tapi mengapa begini caranya?

“ A..a.. apa yang kau lakukan?” tanyaku sambil terbata.

“ Orang yang kusuka, adalah kamu Sulli-ssi.” Ucap Minho Lirih.

“ Bukaannya yang kau sukai Soojung? Anggota klub voli?”

Kemudian Minho melepas pelukannya kepadaku. Dan tersenyum.

“ Loh, itu kan kesimpulan mu sendiri.” Senyum mengembang dari wajahnya. “Tapi wajar saja kamu salah paham. Coba sini kau ikut aku sebentar.” Kemudian Minho menarik tanganku menuju arah perpustakaan. Kali ini sepertinya jantungku benar-benar akan melompat dari tempatnya.

“ Minho, tunggu, bukannya kamu suka sekali memandang keluar jendela.” Lanjutku lagi.

“ Sini.” Aku menuruti arah panggilannya. “ Coba sekarang kau duduk di tempat biasa kau duduk. Kemudian aku duduk di tempat kau biasa berjaga.” Aku menuruti semua yang Minho suruh.

“ Sekarang, apa yang kau lihat dari sana Sulli-ah?” Minho berkata sedikit berteriak.

Ah. Aku dapat melihat wajahnya dengan begitu jelas dari sini. Dimana sekarang ia sedang duduk ditempat biasa aku duduk. Terlintas dalam otakku kata-katanya waktu itu “Tapi dari sini aku bisa melihatnya dengan jelas.” Ternyata kalimat itu ia tunjukkan kepadaku. Sekarang pun aku bisa melihat wajahnya dengan jelas. Kamu yang duduk menghadap jendela, dibelakang meja penjaga  perpustakaan dengan wajah yang tersipu-sipu.

END

117 thoughts on “One Sided Love [Oneshoot]

  1. Dhea eonniiiii… this is dae to the bak → DAEBAK :* cipok basah #sorry alay. I cannt help but being exicted..ㄱㄱㄱ

    Love this fic so much. well even im already read the comic countless time.. But it still have a different feeling when i read this.. ㅅ.ㅅ

    Eonni suka baca komik juga yak ?
    Sma aku juga #gag nanya
    Berharap eonni bisa bikin minsul versionnya dari comic DISTANT TO A KISS, LOVE TRAUMA sama MY YOUTH WITH YOU.. pasti kereen. Bikin yah eon.. yah yah Pleaseeeee (beg with puppy eyes) #reader gag tau diri
    Eheheehehee

    • distant to a kiss itu yang cewe nya kembarannya cwo bukan, trus cwe nya itu suka ama temen kembarannya ?? hahaha, , iya aku suka komik. tapi yang distant itu aku lupa taro mana yaah. . #garuk-garuk kalo ada waktu aku usahain deh. 😀 gomawo udah suka.

  2. thor, ini ff kayaknya uda banyak bgt yg nge copy, disetiap ffnya minsul selalu ada hihihi ada kalo 6x saya baca nih ff :p

  3. thor, ini ff kayaknya uda banyak bgt yg nge c*opy, disetiap ffnya minsul selalu ada hihihi ada kalo 6x saya baca nih ff :p-

  4. ahhhh,,, minho so sweet bgt sihh,,, hehehehheehhe
    relain mandangiin sulli berlama2 dri jendela perpus ckckcckckck

    aku jadi iri,,, 🙂

  5. daebak.. meski agak bingung tempat duduknya tapi gakpapalah.. ceritanya sipp bagus bgt. kirain minho suka krystal ternyata sulli sungguh membahagiakan.

  6. sweeet..bgt…
    ngga nyangka klo yang disukai minho itu sullli
    Ha..ha… ada-ada aja si minho, takut kali ketahuan ngelirik sulli terus jadi liat bayangannya di jendela aja..he..he..
    romantis bingit, ada lanjutannya lagi ngg authornim..?
    sayang klo cuma one shoot 🙂

  7. Pas awal-awal deg ,degan , bakalan sad end atau enggak , ternyata enggak , hufzzz sulli langsung putus asa aja, untung minho nya ,gak suka soojung , tapi keren, end gak bisa ditebak

  8. ternyata yg d cintai minho adalah sulli 🙂
    nae kira emang kisah cinta segitiga ternxata bukan -_-
    sosweet bgt sich mereka berdua

  9. wahh so sweet…
    trnyata yg disukai minho itu sulli toh, hahaha. kirain tadi ceritanya minho suka krystal terus sulli merelakan, sama kyk judulnya hehe. tpi trnyata enggk kok. tetep minsul

  10. Hahaha,, ff ke tiga .. aku suka aku suka..
    Bagus.. keren ceritanya, daebaak! (Y)
    Keep writing thor.
    Hwaiting 😉

  11. eeeemm ff nya.. jgn mngambil keputusan lw belum tau apa yg sesungguhnya terjadi.. emm sulli jgn paham dlu y m minho.. eemm bkin ff lg dong yg d angkt dr novel tw komik..

  12. Ahh… Sulli eonnie salah pahamm.. nee.. dia kira Minho oppa menyukai Soojung tetapi ternyata orang yang Minho oppa sukai adalah Sulli eonnie sendiri bukannya Soojung…
    Ahh…jadi senang lihat MinSul bahagia ^^

    Annyeonghaseyo.. Authornim.. salam kenal saya Febriyana Velin Wijayanti biasa dipanggil Feby/Velin tapi di komentar biasa dipanggil Jenny ^^ saya line 99, my ultimate bias of course Sulli eonnie 😀
    Ok itu saja.. yang dapat saya sampaikan … Khamsahamnida atas waktunya Authornim :v *TerlaluFormalYah?? XD*
    FF-nya Baguss… Authornim… Feelnya juga dapet… ^^

Leave a reply to deaeves Cancel reply