I For You [Part 22]

Fantasia Painting(29)

I For You

Cinta yang selalu menjagaku…

A novel by Orizuka

Choi Minho as Surya || Choi Sulli as Princessa || Kim Jongin as Benjamin Andrew || Kang Jiyoung as Bulan

Rate : Teenager / General

Genre : Romance // Sad-Hurt // School life // Friendship

Length : Chaptered

Summary :

Why did I end up falling for you?

No matter how much time has passed,

I thought that you’d always be here.

But you have chosen a different road.

[Tohoshinki—Why did I end up falling for you]

.

.

Jiyoung menatap sayuran yang sudah tercacah berantakan di atas talenan. Hari ini, ia bermaksud membuat kimchi, namun pikirannya yang kusut membuatnya salah memotong kol.

Jiyoung meletakkan pisau, lalu menghela napas. Melihat sayuran yang tercacah ini membuatnya teringat kepada Kai saat pertama kali datang ke rumahnya. Saat itu, Kai masih terlihat seperti remaja kaya kebanyakan yang tak memiliki banyak masalah. Dalam waktu beberapa bulan, semua orang berubah. Semuanya menjadi dewasa.

Mungkin, hanya Jiyoung sendiri yang belum. Kemarin saat berniat untuk menjenguk Sulli, ia tak sengaja melihat Sulli dan Kai berpelukan sambil menangis. Pemandangan itu begitu menyesakkan baginya, membuatnya berpikir ulang tentang keputusannya. Ia tidak bisa dinomorduakan. Hatinya terlalu sakit melihat Sulli dan Kai bersama. Seperti, ia bukan berada di dunia yang sama dengan kedua orang itu. Selamanya ia tak akan bisa memasuki dunia itu.

Tahu-tahu, terdengar suara ketukan di pintu. Jiyoung tersadar dari lamunannya, lalu segera melangkah menuju pintu dan membukanya. Mulut Jiyoung segera ternganga saat melihat siapa yang sekarang berdiri di hadapannya.

“Jiy, Annyeong,” sapa Kai sambil tersenyum lebar. Sudah terlalu lama Jiyoung tidak melihat senyum itu.

“Kai sunbae?” Jiyoung segera linglung. “Kenapa…?”

“Boleh aku masuk?” tanya Kai, membuat Jiyoung segera mengangguk dan menyilakannya masuk.

Sunbae… mau minum apa? Aku buatkan jahe ya?”

Tanpa menunggu jawaban Kai, Jiyoung buru-buru melangkah ke arah dapur, tanpa benar-benar bermaksud untuk membuatkan minum. Setelah apa yang ia lihat kemarin, ia tidak tahu harus bagaimana di depan anak laki-laki itu.

Dengan kepala penuh akan kata-kata apa yang harus ia ucapkan kepada Kai, Jiyoung mengambil gelas dan menuangkan bubuk jahe. Dulu, saat ia memberi Kai minuman ini, Kai sangat menyukainya. Sebenarnya, kemarin Jiyoung juga membawakan Kai jahe di dalam termos, namun ia tak jadi memberikannya dan meletakkannya begitu saja di kursi depan kamar Sulli.

Termos itu tahu-tahu muncul di meja sampingnya. Jiyoung menatap termos itu kaget, tetapi sebelum ia sempat bertanya, tangan Kai memeluknya dari belakang. Mendadak, Jiyoung merasa kesulitan bernapas.

“Jiy, mianhe, karena selama ini aku telah memperlakukan kamu begitu buruk.”

Jiyoung tak bisa berkata apa pun. Detak jantungnya sekarang mengalami percepatan gila-gilaan hingga membuat dadanya berdentum-dentum.

“Sekarang, kau tidak harus mengkhawatirkan apa pun lagi.” Kai mempererat rengkuhannya. “Satu-satunya orang yang akan aku jaga sekarang adalah kau.”

“Sulli sunbae…?” tanya Jiyoung bingung.

“Sulli… sudah melepaskan aku,” jawab Kai, membuat mata Jiyoung melebar. “Dia pindah ke Amerika barsama Appa nya, tempat dia bisa hidup lebih nyaman dibandingkan di sini. Di sana, dia tidak membutuhkan aku.”

Jiyoung memutar badan, lalu menatap Kai tak percaya. “Sunbae… serius?”

Kai mengangguk. “Sekarang, aku tidak akan pergi tiba-tiba lagi. Waktu aku semuanya buat kamu.”

Alih-alih senang, Jiyoung merasa khawatir. “Sunbae tidak apa-apa dengan ini?”

“Tadinya aku ragu, Jiy. Aku tidak mau merasa bahagia sendiri. Nyaman sendiri. Tapi, setelah aku pikir-pikir, aku yakin ini yang terbaik buatku dan Sulli.” Kai menatap Jiyoung. “Juga buat kita.”

Selama beberapa saat, Jiyoung hanya menatap Kai, mencari kebenaran melalui matanya. Jiyoung ingin percaya, namun kata-kata Kai terlalu sulit untuk dipercaya. Kai sendiri merasa inilah hal yang paling benar untuk dilakukan. Satu-satunya orang yang muncul di kepalanya saat Sulli melepaskannya adalah anak perempuan di depannya ini.

“Kamu boleh percaya aku sekarang.” Kai tersenyum, tangannya terangkat untuk membelai kepala Jiyoung lembut. “I’m all yours.”

Alih-alih bahagia, Jiyoung malah mendengus, geli mendengar kata-kata gombal itu. Setelah semua yang terjadi, akhir yang indah seperti ini begitu tak terduga. Jiyoung mencoba untuk tidak mencubit pipinya sendiri di depan Kai.

Mendadak, Jiyoung teringat sesuatu.

Sunbae bilang, Sulli sunbae pindah ke Amerika?” tanya Jiyoung, membuat Kai mengangguk. “Dia sudah berangkat?”

Kai tahu arah pembicaraan ini. “Sudah tadi pagi.”

Senyum bahagia di wajah Kai dan Jiyoung perlahan memudar. Mereka saling tatap, tahu bahwa mereka tidak bisa sepenuhnya merasakan kebahagiaan walaupun ingin. Mereka tidak bisa membaginya pada dua orang yang mereka sayangi.

Karena tidak seperti mereka, dua orang itu tidak memiliki akhir yang indah.

.

.

.

Minho melangkah mantap menuju kamar Sulli. Setelah semua ujian selesai, ia ingin membaginya dengan anak itu. Jiyoung benar. Walaupun Sulli tak mengingat dirinya yang dulu, setidaknya ia bisa bertemu dengannya sebagai seorang teman.

Hati Minho terasa sakit setiap mengingat kenyataan bahwa sekarang ia sebatas ‘teman sekelas’. Namun, Minho bertekad untuk membiarkan Sulli melupakannya, supaya semuanya lebih mudah untuk anak perempuan itu jalani. Ia tak harus mengingat perpisahan dan kata-kata menyakitkan yang pernah Minho keluarkan.

Langkah Minho terhenti saat ia sampai di depan pintu kamar Sulli. Tangan dan kakinya terasa dingin, jantungnya pun berdebar keras. Sudah terlalu lama ia tidak melihat anak perempuan itu. Rasa rindu terlalu membuncah hingga menyesakkan dadanya.

“Cari siapa?”

Tangan Minho yang sudah terangkat untuk meraih kenop pintu segera turun. Minho menoleh, lalu mendapati seorang perawat di sampingnya.

“Sulli, Sus.”

“Ah, Sulli sudah pulang dari beberapa hari lalu,” kata perawat itu, membuat Minho mengangguk-angguk, baru tahu. “Dia sudah selesai terapi. Sudah sehat lagi. Ingatannya pun sudah pulih.”

Jantung Minho terasa mencelos. “A-apa, Sus? Ingatannya sudah kembali?”

Perawat itu mengangguk. “Sehari setelah ia sadar, ingatannya langsung kembali, kok.”

“Sehari…?” Minho bergumam, berusaha mengingat pertemuan terakhirnya dengan Sulli. Namun sekeras apa pun ia berusaha meyakinkan diri, hari di mana ia hanya berdua dengan Sulli adalah hari kedua setelah ia sadar. “Jadi…”

“Saya dengar dia sudah berangkat ke Amerika,” kata perawat itu lagi. “Dia sama ayahnya pindah ke sana. Katanya sih mau sekolah.”

Minho tidak bisa berkata apa-apa lagi. Setiap kata yang keluar dari mulut perawat itu seperti menamparnya keras-keras. Ia bahkan tidak tahu harus lebih terkejut dengan kenyataan mana: Sulli berpura-pura lupa atau meninggalkannya ke Amerika.

“Memang Sulli tidak bilang kepada teman-temannya, ya?” Perawat itu bersimpati melihat Minho yang tampak benar-benar terpukul.

Minho menggeleng pelan.

“Eh, Jongin-ssi. Ada yang ketinggalan?”

Minho segera memutar kepala begitu perawat itu menyebut nama Jongin. Anak laki-laki itu ada di belakangnya, menatapnya kosong.

Menyadari suasana yang jadi tidak enak, perawat tadi buru-buru pergi. Minho masih menatap Kai geram, kedua tangannya terkepal di samping paha.

“Silakan kau pukul aku semau mu.” Kai membuka mulut. “Tapi ini semua keinginan Sulli. Dia tidak ingin jadi beban siapa-siapa lagi.”

“Kau tau kalau dia berpura-pura melupakan ku?” tanya Minho dengan suara bergetar.

Mianhe,” sesal Kai. “Tapi itu yang terbaik. Sulli tidak ingin kau merasa bersalah.”

Shit!” Minho meninju tembok di sampingnya, berusaha menumpahkan segala emosi yang memenuhi dadanya. “Kenapa??”

“Kau tahu, orang-orang biasanya tumbuh dewasa secara perlahan-lahan,” kata Kai. “Dia cuma dalam waktu beberapa hari.”

Minho menatap Kai nanar.

“Dia pergi ke Amerika agar bisa melepaskan aku,” lanjut Kai. “Di sana, dia tidak memerlukanku. Tidak seperti di sini, di sana banyak donor AB negatif dan penanganan von Willebrand sangat tanggap.”

Minho memejamkan mata, lalu menghela napas, berusaha untuk mengerti jalan pikir Sulli. Mungkin apa yang dikatakan Kai benar. Kejadian ini sudah mendewasakan anak perempuan itu, lebih cepat daripada apa pun. Namun, apa itu artinya ia sudah melepaskan Minho juga?

“Dia pergi agar bisa belajar mandiri, tidak tergantung dengan orang lain. Setelah bertemu denganmu, dia juga jadi sadar cita-citanya, dan dia di sana ingin sekolah fashion,” kata Kai lagi. “Jadi jangan pikir kalau dia pergi karena ingin meninggalkan mu. Karena dia tidak bisa membebanimu terus, jadi inilah satu-satunya cara agar dia terus mengingatmu. Mengejar cita-citanya sendiri.”

Minho menggeleng-geleng, masih belum bisa menerima. “Kenapa… dia harus menjalani ini sendirian? Kenapa dia yang harus menanggung semua bebannya?”

“Mungkin karena selama ini dia merasa jadi beban semua orang,” jawab Kai, membuat Minho melotot. “Ini saatnya dia melepas beban itu.”

Minho menatap Kai lama, lalu mendesah. Sampai beberapa minggu lalu, Sulli yang dikenalnya adalah anak perempuan kaya yang manja dan polos. Apa yang ia lakukan sekarang benar-benar tidak bisa dipercaya.

“Kalau ingin dia bahagia, kau seharusnya tidak menyesali keputusan dia,” kata Kai. “Sebaliknya, kau harus mendukungnya supaya bisa berdiri di atas kakinya sendiri. Bukan begitu?”

Minho melempar pandangan ke arah taman rumah sakit yang hijau. Ia tahu, apa yang dikatakan Kai benar. Saat ini, Sulli sedang berusaha hidup dengan caranya sendiri. Sulli pasti memiliki alasan untuk tidak memberi tahunya, dan Minho akan menghormati keputusan itu.

Namun, Minho pun akan berjuang dengan caranya sendiri.

.

.

.

End ? Atau TBC yaaa.. >.<

44 thoughts on “I For You [Part 22]

  1. Cue kai sma jiyoung udh mulai bersatu :3 tinggal minsull yang belum 😦
    kasian bngt ming oppa 😦 tapi itu semua karna sulli gak mebebani kalian , bner kata kai oppa
    mungkinkah ming oppa akan nyusul sulli ke amerika berharap aja kayak gtu amin
    tbc eonni jebal 😦

  2. TBC thorrrrrr. Minho susul sulli . Buktikan kamu bisa sukses dan menjaga sulli. Seneng jiyoung m kai bahagia kadian minho krbayang hancurnya p asaan nya

  3. Owwww….aku nungguin bgt ff ini eon…come on,..terserah deh mw end atw tbc…yg pasti mw nya tbc terus hahaha… So sweet bgt deh jiyoung sm kai nya hehehe tp ssul ama minho nya????huaaaaaa
    Eon ditunggu next nya yaaaa….👍💞

  4. Kai oppa romantis banget
    Akhirnya kai oppa sama jiyoung eonni bersama

    Kasian minho oppa ditinggal sulli eonni
    Semoga sullli eonni cepet kembali

    Lanjut thor
    Jangan sad ending dong
    Kasian minho oppa gak bisa bersatu sama sulli eonni
    Semoga sulli eonni gak jadi pergi

    Penasaran sama part selanjutnya
    Ditunggu thor
    Gomawo ^^

  5. TBC…..minsul masih ngegantung jd belum boleh berakhir 😉
    Sulli menjadi dewasa dg memutuskan pergi meninggalkan kai dan minho.minho harus berusaha biar bisa menjadi yg lebih baik lagi dan bisa ketemu sulli kalo bisa secepatnya..kalo kai ama jiyoung bisa bahagia berati minho ama sulli jg bisa dong memiliki akhir yg bahagia…

  6. jangan end dong…
    minsul kan hubungannya masih gx jelas masih ngegantung
    minho oppa yg sudah mengetahui semuanya kalau sulli eonni sdh tdk hilang ingatan pasti kecewa dan marah krn tdk di beri tau..tp aku salut sama sulli eonni yg mau hidup sendiri dng kakinya tanpa bergantung sama orang lain dan mengejar cita”nya..semoga minsul bersatu..
    chukkae untuk kai dan jiyoung yg udah jadian lg..so sweet

  7. jangan end dong…
    minsul kan hubungannya masih gx jelas masih ngegantung
    minho oppa yg sudah mengetahui semuanya kalau sulli eonni sdh tdk hilang ingatan pasti kecewa dan marah krn tdk di beri tau..tp aku salut sama sulli eonni yg mau hidup sendiri dng kakinya tanpa bergantung sama orang lain dan mengejar cita”nya..semoga minsul bersatu..
    chukkae untuk kai dan jiyoung yg udah jadian lg..so sweet..

  8. Tbc donk min, masa end, gak relaaaa 😀
    Sulli gak muncul masa disiniiiii 😦 ,,
    Chukkae buat kai-jiy udah bersatuuu 😀 tapiii minsull?? Minho susul sulli yaaa… Aaak dtunggu kelanjutannya ya Min 😉

  9. Jgn end dong eon 😦 lanjut trs yaa ceritanyaaa
    skrg kai udah bahagia sm jiyoung..
    ming telat banget yaa, ssul udah berangkat ke amerika.. apa ming mau nyusulin ssul kesana yaa? Atau gak mereka bakal ketemu lg setelah beberapa tahu lagi??
    Penasarannn, next eon (y)

  10. Aisshh, menyedihkan banget kisah Ssul dan Minho sekarang. 😦 Ssul gak ngucapin selamat tinggal dan membIarkan minho kaget dengan kenyataan yg disembunyikan Ssul dan Kai darinya. Tapi untunglah Minho mngerti dengan penjelasan Kai tentang keputusan Ssul. Senang juga sih soalnya JJ couple udah bisa bersama2 lagi ^^ dan kata Minho dia akan berjuang dengan caranya sendiri. Yups Ming, berjuang keraslah untuk mendapatkan Ssul kembali 😉 semangaaaaat 😀
    Eits, Eon jgn end dulu dong. Gantung banget nih. Ditunggu lanjutannya 😉

  11. jangan end plisss eonni >,< tbc ajaaa XD
    jongin sepenuhnya untuk jiyoung. sementara sulli? hmm molla.
    semoga mereka dipertemukan lagi yaaa heheeu

  12. Jelas TBC dong 🙂 akhirnya kai + jiyoung bisa bersama, jadi kapan dong minho + sulli bersama? Sulli cepat sembuh + sukses terus bisa balik lagi ketemu minho ya

  13. ceileh, sulli ninggalin minho, kai lanjut sama jiyoung. tapi jangan end dulu min, masih penasaran apakah minsul masih bisa bersatu 🙂

  14. huu kasian si ming ditinggal ke amerika 😥 sabar ya ming entar juga ketemu lg. kai-jiyoung happyend, tpi mereka sdih jg minsul gk kyk mereka. gmn akhir nih cerita eon, penasaran deh. lanjutt

  15. ya tbc dong…jiyoung sma kai udah bersatu tinggal minsul lagi..minho kasihan bnget sulli jga …bnar sih kta kai sulli ngak mhu mbebankan sesiapa o itu dia pngen ke amerika..so minho kmu harus tetap semangat..

  16. Congrats buat JJ couple 😍😉
    Keputusan sulli sudah benar tapi bagaimana dg perasaannya? Tiba2 harus hidup berdua saja dg appanya, tanpa kai yg sudah lama menemaaaninya terlebih lagi tinggal ditempat yg asing.. dan untuk minho yg sudah begitu tersiksa menahan rysa rindunya pd sulli tp harus dihadapkan oleh kenyatan sulli sudah pergi ke amrik.. bener2 mix emotions banget.
    Ditunggu part selanjutnya. ✌

  17. Jangan end dlu eon msih penasaran sma minsulnya jgn sampae ni cerita sad ending.apa bisa sull hidup dgn appa nya padti berat untuk sull

  18. Berasa cerita jong in ama jiyoung dah bukan minsul u.u. Jiyoung ama kai udah bersatu, minsul kapan bersatunya ini nyesek terus huaaaa 😥

  19. Avaan ini kai ama jiyoung ajah udah bersatu..kenapa minsul malah terpisah jarak dan waktu kyak gini.. Kamvreto sekaliii

Leave a reply to linda Cancel reply