[Prolog] Rumor Has It.

rumor has it

Title : RUMOR HAS IT [Prolog]
cast : CHOI MINHO  |  CHOI SULLI |  KRIS WU | KANG SEULGI | others
Author : DAZDEV
 length : Chaptered
rating : PG-15
Genre : School life, comedy, romance, drama
.
.
.

“Choi Minho itu Sempurna.”

Terlalu Hiperbola untuk mendeskripsikan pemeran utama. Tapi seperti yang ratu gosip katakan : jika ada klausa yang lebih bermakna dibanding kata ‘sempurna’, maka bagaimanapun Choi Minho pantas menyandangnya.

.

.

.

RUMOR HAS IT : PROLOG

.

.

Anak laki-laki dengan manner yang baik, latar belakang keluarga yang demi apa kau-pasti-terperangah, serta sepasang mata bulat dan wajah mungil adalah tipikal pemuda yang kebanyakan disukai ibu-ibu. Choi Minho memiliki itu semua, maka ia diperebutkan puluhan wanita paruh baya untuk dijadikan menantu bahkan simpanan sendiri.

Lain lagi ceritanya dengan ratusan gadis tak bermoral di sekolah Minho yang rela membantai satu sama lain demi menjadi kekasih dari pemuda dengan senyum menawan, berperawakan tinggi, dengan otot di sana-sini. Jika seorang gadis mengatakan ia tidak tertarik pada Minho, potong saja daun telinganya. Karena sudah pasti ia sedang berusaha mengecoh gadis lain supaya percaya dan menjadi lengah.

Jika ibu-ibu dan para gadis mudah sekali ditebak, maka para pemuda di sekolah Minho terbagi menjadi tiga tipe yang tergabung dalam kubu-kubu tertentu. Kubu pertama adalah antifans, yaitu mereka yang merasa minder karena Minho kelewat sempurna. Kubu kedua adalah Minho’s-friends-wanna-be, yaitu mereka yang merasa kagum karena Minho terlihat sempurna. Dan kubu ketiga adalah Homies yaitu mereka yang tanpa segan merebut roti lapis dan cola porsi besar milik Minho karena di mata mereka, seorang Minho sama sekali tidak terlihat sempurna.

***

Minho tak ingat siapa dari keempat sahabatnya yang keliru merancang jersey tim bola menjadi serupa jersey tim basket—atasan olahraga tanpa lengan. Sisi baiknya, peluh-peluh menjadi lekas kering karena sirkulasi udara begitu lancar. Sisi buruknya, gadis-gadis di bangku penonton bakalan memekik setiap kali ia mengangkat tangan atau membuat gerakan yang mengekspos ototnya secara berlebihan. Minho mendengus pelan, “Benar-benar menyusahkan.”

BUKK.

“Fokus Hyung! Fokus!” Lee Taemin, sang hommies terbungsu barusan mendaratkan tinjuan di punggungnya kemudian berlalu begitu saja. Jika tidak mengingat betapa lezatnya masakan ibu Taemin, Minho sudah membuat bocah itu jadi pengganti bola kakinya.

Guys! Bisa kita akhiri latihannya? Aku lapar.” Minho berniat pergi dari lapangan karena moodnya sangat tak mendukung untuk terus berada di sana, ditambah salah satu anggota tim tidak ikut serta dalam latihan, ditambah pekikan menyeramkan di sisi lapangan, ditambah rasa lapar yang menderu isi perutnya. Anggota lain menurut saja, karena Hell! Bagaimana bisa mereka membantah peritah kapten tim yang sedang lapar?

Minho dan teman-temannya berjalan melalui koridor diiringi pandangan yang beraneka ragam. Minho tahu persis banyak yang menyukai kehadirannya, tapi banyak juga yang tidak. Sepert apapun arti tatapan mereka, Minho pikir dipandangi terus-menerus itu menyebalkan. Ia tidak mengerti mengapa manusia perlu bersusah-payah mengurusi kehidupan orang lain dengan memperhatikan, peduli, memekik di pinggir lapangan, dan membicarakan orang lain—menyebar rumor ini itu. tapi selama itu bukan rumor aneh tentang dirinya, Minho tidak ambil pusing.

Ketika mereka selesai mengantri dan memilih menu makan siang yang terlihat lebih oke dibanding tempo hari, mereka kemudian duduk di sudut cafetaria yang agak lengang. Baru saja Minho duduk, Taemin telah mencuri acar bawangnya. “Aigoo Taem! Aku bertaruh jika kau barusan mengambil acar sewadah penuh. Pergi ke mana acar-acarmu?”

Taemin mengulas senyum andalannya, ia percaya senyumannya adalah yang tercantik di antara para pria manapun “Onew Hyung merebutnya dariku.” Ujarnya seraya menunjuk pemuda yang tengah makan dengan lahap sampai-sampai butiran nasi mampir di kedua belah pipinya.

Onew mendongak “Apa baru saja seseorang menyebut namaku?” Gumamnya seraya bergerak untuk menyambar acar Minho. “Ugh, acar tadi habis tepat sewaktu giliranku tiba. Damn it!”

Minho benar-benar merasa ingin selesai saja berurusan dengan mereka. Tapi ia sedang makan siang dan demi kelangsungan sistem pencernaanya, ia tidak boleh marah-marah. Emosi yang berlebihan sangat berdampak buruk baginya, maka ia melanjutkan makan siang dengan merasa wajar terhadap teman-teman pecinta acar itu.

Berselang beberapa detik, anggota tim lainnya datang untuk makan di meja yang sama. Cuping hidung Onew bergerak-gerak “Astaga! Aroma parfum Jonghyun menyengat sekali! Kau mau membunuh kami ya?”

“Aku sudah membunuh banyak gadis di koridor.”

Taemin mengernyit “Hyung kita ini nyaris melewatkan makan siangnya untuk bersolek dan membunuh gadis-gadis. Lihat, Ia bahkan mengenakan lipbalm hingga melewati garis bibirnya.”

“Ugh, kau menjijikkan.” Ungkap Onew seraya melemparkan beberapa butir kacang goreng ke wajah Jonghyun.

Wow, Calm Down Haters! Jangan merasa dengki begitu dong.”

Seketika area sudut cafetaria menjadi riuh oleh elu-eluan dan beberapa serangan kacang goreng mematikan. Tanpa disadari, serangan kacang tersebut mengenai mata Minho yang sedari tadi hampir sepenuhnya mengabaikan adegan-komedi-pertempuran-tak-berguna di hadapannya. Minho rasa cukup sampai di sana rasa belas kasihnya bertengger sempurna. “Hentikan sikap kekanak-kanakan ini atau seluruh kacang goreng yang beretebaran di lantai kumasukkan ke dalam bokong kalian.”

Ketiganya lantas bungkam. Kalimat barusan adalah gertakan paling mengerikan yang pernah mereka dengar dari mulut Minho. Taemin saja ngeri membayangkan kacang goreng kotor dari lantai yang dimasukkan melalui bokong. Benar-benar kejam!

“Jangan suka marah-marah begitu bung, nanti rahasiamu terbongkar.”

Minho memalingkan wajah dan ada Kibum yang tengah melempar senyum mengancam sembari memijit-mijit bahu Minho seakan ada syaraf yang kelewat kencang di sana dan mesti dikendurkan dengan segera.

“Jika rahasiaku terbongkar, kau adalah satu-satunya orang yang patut dicurigai, hyung.” Timpal Minho sambil diam-diam setuju untuk berusaha menurunkan kadar kemarahannya. “Kau sudah dua kali tidak ikut latihan. Kemana saja?”

“Kibum kita lebih senang berkumpul dengan geng barunya.”

Kibum memutar bola mata “Ayolah… gengku satu-satunya hanya Shinee semata.” Jelas Kibum sembari melempar bokongnya di sisi Onew. “Tugas Matematika sudah kau kerjakan belum?”

“Satu soal untuk 5000 won dan satu soal lainnya untuk rumor yang kau dengar dari geng barumu. Sepakat?”

“Sure!”

Onew, Kibum, dan Jonghyun berada dalam satu kelas sejak sekolah menengah pertama hingga sekarang, sekolah menengah atas. Onew bilang, bukan takdir maupun keberuntungan yang membawa mereka bersama dalam satu kelas dari tahun ke tahun, tetapi atas usaha orang tua Kibum via rekening bank. Dan hingga kini pun, Minho masih tidak bisa percaya dengan kenyataan itu. Mereka bertiga merupakan yang tertua dalam tim bola Shinee. Shine dari kata ‘bersinar’. Kata itu diplih sebagai nama tim lantaran setiap kali bermain di lapangan, mereka benar-benar bersinar seperti bintang dan pernak-pernik angkasa yang memukau. Itu pun menurut pengakuan penggemar Minho.

Kibum menghela napas dalam-dalam seolah tengah mengumpulkan ratusan energi melalui lubang hidungnya “Ada dua rumor keren yang kudapat dari mencuri dengar maupun diceritakan langsung oleh saksi mata. Siapkan diri kalian untuk rumor pertama.”

Onew berhenti mengunyah, Taemin membuat lubang tambahan pada telinganya, Jonghyun menegakkan tubuh bagai tentara, sementara Minho melanjutkan makan siang karena bumi terus berputar dan jam pelajaran akan segera dimulai. Lagipula Minho tak begitu tertarik dengan rumor. Ia lebih tertarik dengan fakta yang ia dengar dan lihat sendiri, bukan kabar burung yang berpidah dari mulut ke mulut.

“Soojung dari kelas 12 akan segera menikah dengan seorang ahjussi kaya raya!”

Minho dapat melihat nanar kesedihan, tercengang, dan ketidakpercayaan di wajah mereka. Taemin adalah yang pertama kali menghujani Kibum dengan pertanyaan esai seputar apa, mengapa, dimana, kapan, dan bagaimana bisa rumor itu mencuat ke permukaan. Mereka seketika menjelma jadi para gadis yang senang membicarakan orang. Tapi sesungguhnya, Minho sudah bisa menebak bahwa Soojung berakhir dengan menikahi seorang kaya raya tapi tidak menduga akan menikahi seorang ahjussi. Siapa yang tahu?

“Rumor kedua! Aku bersumpah, Minho bakal terkejut.”

Minho menebak-nebak, rumor macam apa?

“Aku dengar dari anggota tim football Exo sendiri kalau… Kris dan Seulgi baru saja putus!”

Detik itu Minho merasa sebuah pelangi raksasa jatuh dari lapisan langit dan menimpanya tanpa menyisakan kesempatan bagi Minho untuk tersenyum. Yang lain perlahan memandangi Minho, seakan menunggu respon sesuai apa yang mereka harapkan. Tapi Taemin tidak sabaran untuk segera tahu.

“Ini kesempatanmu Hyung… kau mengagumi Seulgi sejak masa orientasi ‘kan?”

Minho membuang napas yang sempat ia lupa hembuskan “Itu hanya rumor, Taem…”

“Aku mendengar berita ini langsung dari mulut Baekhyun.” Aku Kibum.

“Kau tidak bisa memegang kata-kata orang itu.”

“Faktanya, pagi ini aku menyaksikan sendiri Seulgi merenung di sisi jendela dengan sepasang mata yang sipit dan bengkak.” Tambah Jonghyun berusaha meyakinkan Minho.

“Faktanya, keadaanku sekarang tidak memungkinkanku untuk sekedar menghapus air matanya apalagi merebut hatinya. Damnit! Kalian hanya membuatku semakin frustasi!” Minho tidak tahu mesti berdalih dengan alasan yang bagaimana lagi. Ia benci keadaan yang mendesaknya untuk mengakui bahwa ia tidak mampu melakukan hal yang semestinya sejak dulu pun dapat ia lakukan.

Suasana riuh dengan candaan kini berganti dengan aura keseriusan. Masing-masing tampak berpikir keras mencari jalan keluar atau berusaha memahami saja keadaan Minho kemudian menerimanya.

Kibum mulai angkat bicara “Kurasa kau bisa sembuh jika kau berusaha. Orang-orang mulai mencurigaimu, Minho. Asal kau tahu, aku suka mengobrak-abrik informasi terbaru dan orang-orang ternyata mulai mencari tahu tentangmu. Kau tidak perlu meragukan bagaimana aku dan bocah-bocah ini berbohong demi menjaga rahasiamu, tapi suatu hari faktamu yang sesungguhnyalah yang akan bicara.”

“Wah, Aku setuju dengan Kibum. Minho harus bekerja keras supaya bisa pulih dari sindromnya. Aku sih senang-senang saja jika ada banyak gadis yang bertanya siapa pacarmu dan aku berbohong jika kau sudah punya. Tapi… yeah… Mengutip kalimat bijak Kibum, suatu hari faktamu yang sesungguhnya akan bicara ” Gumam Onew sependapat.

“Wah… wah… bakalan seru ya jadinya kalau kapten tim bola Shinee berpacaran dengan mantan kekasih kapten tim Football Exo.” Sela Jonghyun tanpa memperbaiki keadaan, justru memperburuk suasana hati Minho.

“Jaga bicaramu hyung. Dengan keadaanku yang seperti sekarang, terbersit untuk mendekati Seulgi saja tidak.”

Panjang umur betul, yang dibicarakan mendadak muncul. Sekawanan murid berseragam football memasuki pintu cafetaria diiringi suara gelak tawa memekkan. Perhatian Minho dan teman-temannya teralihkan pada mahluk-mahkluk tampan pencipta kegaduhan yang dengan bangga memamerkan setelah olahraga penuh kotoran di tubuh tegap mereka. Minho pikir, mengapa tidak sekaligus mengenakan pelindung kepala juga?

“Mereka berisik sekali.” Cibir Onew “Kurasa mereka suka jadi pusat perhatian.”

Jonghyun mengangguk memaklumi “Bukan Exo namanya kalau tidak suka mencari perhatian, Hyung. Jujur saja, aku tidak suka mereka.”

“Bagaimana kau bisa membenci Exo sementara ada saudara kembarku di sana?” Tepat setelah Taemin memberi pembelaan, kembarannya melambai riang di antara kerumunan antrian. “See? Kuberi tahu saja, saudaraku suka kalian.”

Jonghyun menyerah menghadapi Taemin yang tak pernah berhenti berpikir positif “Okay! Okay! Aku benci Exo tapi Jongin tidak masuk hitungan. Puas?”

“Hey-hey… berhenti berdebat!” Kibum menyikut pinggul Onew kemudian berbisik “Coba lihat, Baekhyun berjalan ke arah kita.”

Mereka memperhatikan Baekhyun melangkah dengan dagu yang terangkat. Kecuali Minho yang tak ingin repot-repot menengok ke balik punggungnya. Jonghyun merasa gugup lantaran telah mengira Baekhyun memiliki telinga super peka yang mampu menangkap celaan Jonghyun dari kejauhan namun nyatanya mereka semua keliru. Baekhyun ternyata duduk di meja lain, di hadapan seorang pemuda yang tengah menghabiskan makan siangnya sendirian di sisi jendela. Jarak antara mereka dan baekhyun hanya terpisah satu meja kosong, sampai-sampai Minho masih bisa mendengar sapaan Baekyun. Dia bilang, “Hai wanita jalang…”

Minho memandangi wajah sahabat-sahabatnya dan mendapati bahwa mereka mendengar hal yang sama. Mereka semua terpaku sementara Minho berada pada ambang keraguan untuk menoleh ke belakang dan menyaksikan kejadian seperti apa yang sedang berlangsung, atau tetap acuh dan mengabiskan makanan siang lezat di atas piringnya.

“Kalau ada Sunbae yang menyapamu lebih dulu kau harus membalas tahu. Tidak pernah diajari orang tuamu ya?”

Pemuda itu bahkan tidak mendongakkan wajahnya untuk sekedar membalas tatapan Baekhyun.

“Orang tuamu pasti kecewa jika melihat kau tumbuh sebagai jalang dan penyuka sesama jenis seperti ini, sayangku.”

Selanjutnya, Minho tidak bisa mendengar apapun karena Baekhyun berbicara kelewat pelan nyaris seperti bisikan. Detik itu Minho benar-benar dilanda rasa penasaran yang berhasil mengusik pendiriannya. Ia tak suka mencari tahu tentang kehidupan orang lain, namun cerita yang tersedia di balik punggungnya kini tak perlu susah-payah untuk ia cari, karena cerita ini telah dipertunjukkan dan Minho hanya perlu menoleh untuk menontonnya.

Sewaktu Minho menoleh, pemuda yang Baekyun sebut dengan ‘wanita jalang’ itu berdiri lantas tanpa diduga, ia menumpahkan sisa makanan pada piringnya di atas kepala Baekyun. Rambut pirang Baekyun kini dipenuhi aksesoris dari dapur. Bau dan tampak menjijikkan. Belum selesai keterkejutan Baekhyun, lagi-lagi pemuda itu menumpahkan jus jeruk dinginnya ke pangkuan Baekyun hingga membuatnya melompat dari kursi karena suhu yang mengejutkan di daerah sensitifnya.

“Sekarang aku tak bisa membedakan antara kau dengan sampah.”

Minho terkejut. Pemuda ini punya suara seperti perempuan. Ketika pandangan Minho turun ke bawah untuk memeriksa celana yang ia kenakan, Minho justru terkejut untuk yang kedua kalinya. Pemuda ini pakai rok pendek ke sekolah!

Baekyun benar-benar terlihat seperti monster football yang muncul dari permukaan danau limbah. Perasaannya kacau balau dan di antara butiran nasi yang melekat di wajahnya, Minho masih dapat melihat sekelebat amarah di mata Baekyun dan emosi yang terbakar hingga memerah di wajahnya. Baekyun dengan kobaran api kasat mata di sekujur tubuhnya lantas mencengkram kerah pemuda itu dan bersiap melayangkan sekepal tinjuan ke wajahnya.

Taemin menyambar pergelangan tangan Minho, “Hyung! Baekyun bakalan menghajar gadis itu!”

Dia?

Pemuda itu…

Seorang Gadis?

What the…

Sebelum Taemin melangkahkan kakinya untuk melerai, Minho terlebih dulu menghalangi jalannya “Tahan dirimu, Taem. Lihat apa yang akan terjadi.”

Baekhyun melayangkan tinjuannya dan berhenti persis dua senti dari permukaan kulit pemuda setengah gadis dalam cengkramannya lantaran pemuda berkaos football lain berseru lantang “Berhenti membuat masalah, Byun Baekhyun!”

Itu Kris, kapten Tim Football yang datang menyelamatkan korban dari ancaman monster limbah bagai superhero tampan di televisi. Seruannya tegas dan mengintimidasi bukan dengan kalimat melainkan intonasi. Bahu Baekhyun mengendur kemudian mendorong pemuda setengah gadis itu menjauh dari hadapannya. Sebelum Baekhyun benar-benar berpaling dan pergi, ia mendecih dan memberikan jari tengah sebagai tanda pelecehan.

Seisi Cafetaria tenang kembali, setengah merasa lega dan berbalik ke meja masing-masing untuk melanjutkan makan siang sedangkan sisanya merasa kecewa karena gagal menyaksikan sebuah pertunjukkan perkelahian timpang antara pemain football dan pemuda yang mengenakan rok ke sekolah.

“Aku tidak percaya, gebukan Baekhyun nyaris saja mengenai wajah gadis itu.” Rintih Taemin seolah ia merasakan tinjuan di wajahnya “Kasihan benar dia…”

Minho menghabiskan air mineralnya kemudian menyahut “Aku bahkan tidak percaya kalau dia itu perempuan jika bukan karena suara dan roknya. Dia pakai jas kebesaran seperti laki-laki saja.”

“Kutebak, kalian tidak kenal gadis itu ‘kan?” Tanya Kibum.

Semua mengangguk setuju dan memandangi Kibum seakan meminta informasi lebih banyak.

Kibum menjalani ritual menarik napas dalam-dalam sperti biasanya sebelum membeberkan rumor-rumor yang ia tahu. “Namanya Choi sulli, kelas 10. Bagaimana bisa kalian tidak pernah mendengar namanya sementara aku nyaris mendengar rumor tentangnya setiap hari? Dia ramai dibicarakan karena dia aneh.”

“Ya, dia aneh.” Ujar Jonghyun sembari melirik Sulli diam-diam dari sudut matanya. “Rambutnya cepak begitu.”

Kibum menghembus napas keras-keras “Menurut yang kudengar, dia itu… penyuka sesama jenis.”

Minho mengulas senyum tipis “Well, kau bahkan bisa menebaknya tanpa harus mendengar fakta itu dari orang lain.”

Taemin turut sesekali melirik Sulli yang mulai beranjak dari meja makannya setelah membersihkan kekacauan yang ia buat. “Ugh, sayang sekali. Padahal dia manis sekali.”

What….

Minho mengernyit heran “Manis? Sekali? Oh, yang benar saja Lee Taemin. Jangan katakan, minus matamu sudah bertambah.”

Onew menyela “Aku setuju pada Taemin, sebenarnya dia manis.” Kemudian memandangi Taemin lekat-lekat “Punya vibe Seperti uri maknae kita yang manis.”

“See? Secara tidak langsung Onew Hyung bilang kalau orang ini manis seperti anak laki-laki. Bukan perempuan. Lagipula dadanya benar-benar rata dan betisnya besar begitu. Aku tidak sama sekali melihatnya sebagai perempuan. Dia lebih cocok mengenakan celana kebanding rok.” Cela Minho sampai-sampai Taemin merinding mendengar celaan itu keluar dari mulutnya.

Sebelum perbincangan mengenai keburukan orang lain ini semakin memburuk, Onew berusaha mengalihkan pembicaraan pada persiapan turnamen futsal bulan depan. Tapi untuk pertama kalinya dalam riwayat seorang Choi Minho, ia tiba-tiba tidak tertarik dengan futsal. Gadis aneh yang sedang mengantri untuk membayar sekaleng susu segar dalam genggamannya itu lebih menarik untuk diperhatikan. Minho terus memandanginya hingga tanpa sadar gadis itu menangkap basah Minho kemudian balas memandanginya.

1…

2…

3…

Minho menang. Sulli memalingkan wajah kemudian secara tergesa-gesa melangkah meninggalkan ruang cafetaria.

“Untuk apa senyum mencemooh tadi? Kau melukai hatinya.” Tegur Kibum menyadari tingkah janggal Minho yang kelewat kejam di matanya.

“Entahlah, aku refleks melakukannya.”

“Jangan berlebihan begitu. Bisa-bisa kau yang suka padanya.”

“Dia benar-benar jauh dari kata ideal.”

“Tapi kalian bertatapan selama 3 detik sementara kau sudah memandanginya lebih dari 8 detik, Minho. Menurut penelitian, laki-laki yang memandangi seorang perempuan lebih dari 4,5 detik pasti memiliki rasa ketertarikan.”

Minho tergelak tanpa suara “Jika hyung memandangi perempuan gila di jalanan, apa hyung sedang merasa tertarik padanya?”

“Choi Sulli tidak gila.”

“Tapi dia aneh.”

Kibum bersitatap dengan Minho, menelisik ke balik retina milik satu sama lain dan diakhiri dengan gelengan heran dari Kibum. “Jika begini, sulit bagimu untuk sembuh dari sindrommu itu.”

Napas Minho tercekat di tenggorokannya, seolah mencekik dan mendaratkan tamparan keras di wajah. Minho tahu Kibum benar. Perasaan benci yang berlebihan pada beberapa orang perempuan ini nyaris membunuhnya. Nyaris membuat ia gila. Jika bukan karena keberadaan sahabat-sahabatnya yang terus memberi dukungan, mungkin ia lebih memilih direhabilitasi dibandingkan bersekolah dan bermain futsal. Tapi Minho merasa ia baik-baik saja. Selama tidak ada yang tahu dan kejadian mengerikan belum kunjung terjadi, Choi Minho akan baik-baik saja.

Anyway, kau menghentikan Taemin untuk melerai karena tahu Kris bakalan menghentikan Baekyun ‘kan?” Tanya Kibum penasaran.

“Tidak.”

“Jadi….”

Minho mengelus tengkuknya yang memanas sejak beberapa menit lalu “Aku hanya merasa, wanita yang kabur dari tanggung jawabnya seperti dia itu sudah seharusnya diberikan pelajaran. Bukankah… dia pantas mendapatkan sebuah pukulan?”

“….” Kibum bungkam dan kehilangan kosa katanya.

Mungkin Minho hanyalah pria keras kepala dengan segudang trauma yang menimpanya di masa lalu. Sampai-sampai hatinya begitu dingin dan membekukan apapun yang ada di sekitarnya. Termasuk hati Sulli, gadis asing yang ia dengar namanya dari orang lain. Tapi bagaimana jika Choi Minho tertimpa mitos yang satu ini… Jika seseorang bertatapan dengan lawan jenisnya selama tiga detik, maka sang penenun mulai merajutkan benang-benang takdir di antara mereka.

.

.

.

To be continued

.

.

.

A/N DAZDEV : New Abal Project! Abaikan saja sindrom seputar membenci wanita ini. demi apapun, diriku tak pernah melihatnya di dunia nyata. tapi sindrom ini sungguh ada, wahai mand-temand. sindrom yang membenci peremupuan karena rasa trauma yang berlebihan… (wth is this…) yeah, diriku tak menuntut apapun selain komentar atau jejak yang bagi diriku sangatlah berarti, just support me like you do…lolol

sekian mand-temand. sampai jumpa di episot selanjutnya yaa…  😀

rumor has it 1

 

53 thoughts on “[Prolog] Rumor Has It.

  1. Oooww…. minho punya sindrom benci ke wanita, kirain beneran gay hehhehe…
    dan sulli?? benarkah dia menyukai sesama jenis? omo..

    penasaraan, ditunggu lanjutan nya authornim….

  2. Akhirnya author kedemenan gue muncul lagi haha
    Seru ceritanya, asik sndiri bacanya padahal baru prolog, ga sabar nunggu lanjutan ceritanya, ga sabar menanti minho suka ama sulli dan tau apa sebab syndrom yg minhoppa derita selama ini, di update as soon as posible ya dev 😍 hwaitinggg 🙆

  3. welcome back authornim Dazdev ><
    another story of minsul yeaaa XD
    penasaran sama karakter nya sull, gay? it's just a rumor, right? xD
    dilanjuuutt.. bikin penasaran

  4. Aku suka, aku suka #nirusuaraMeimei xD
    Ming trauma masa lalu? Ada apa sebenarnya dengan masa lalu Ming? Sampai dia begitu tdk menyukai wanita? Kalo gini nih pantas aja bakal ada rumor yg mengatakan dia gay.
    Omoo jadi ingat Ssul d TTBY 😀 bedanya di sini dia emang diketahui perempuan tapi dengan gaya laki”. Gak ada penyamaran 🙂 jadi geregetan nunggu part lanjutannya 😀 semangat Dev 😉

  5. Yaeyalah gmna nggk histeris coba cogan semua yg jdi anggotanya 😛
    Ya ampun gw kira yg disamperin Baekhyun benar” seorang laki”taunya Sulli..wkwk
    Sulli disini penampilannya kayak fi TTBY yah? Trus sifatnya juga tomboy yah? ..
    Segitu banget bang ama Sulli.. ingat karma napa -_-
    Gw pemasaran nij si Sulli knpa dia berpenampilan kauak gtu..
    Dan untuk Baekhyun kata”nya sma tingkahnya kasar amat weh >_<
    Ditunggu part 1-nya.. hwaiting 😉

  6. Dazdev,, finally, You’re back!
    Setiap baca ff kamu aku gak pernah bisa komentar.
    Daebak! Jjang! Sesuatu! Mantep! Cakep! #bukanorangnya:D
    Update ASAP lah! gak sabaran nih wks:D
    Fighting\(^_^)/

  7. penasaran apa bener sulli penyuka sesama jenis,sama minho yg pnya sindrom kaya gtu mngkin minho pnya pengalaman di masa lalu? ahh entahlah yg pnting ditunggu chap 1 nya yaa: )

  8. Nah ini nih author yang lama menghilang telah kembali membawa sebuah ff yang menurut aku seru kedepannya 😄😄
    Gak sabar pengen tau apa penyebab mingoppa kena syndrom gtu dan menanti mingoppa suka sma sulli 😆😆

  9. baru 3 hari lalu berkunjung, tau-tau sekarang udah ada yang baru,,, senengnya pake banget!!
    kangen pengen baca ff minsul lagi.
    dan… yang kali ini kayaknya bakal lebih seru lagi deh, dari awal baca udah ketarik pesona kak Dev nentuin diksinya yang unik, sama karakter baru yang diciptai bikin tambah gimana gitu…
    sull jadi cewek tomboy….(gimana yah??)
    ming punya syndrom aneh….. ( kok bisa?)
    terus kedepannya gimana yah? penasaran..
    semangat kak^^

  10. Omo.. aku salah tebak.. ternyata hanya sindrom dan belum ke gay.. pas baca sinopsis aku sudah melanglang buana(?) dengan segala dugaan di part ini, ternyata…payaahhh-_-.. aku salah semua.. haha..
    Daebakkk Eonn, aku cukup terkejut dengan kenyataannya.. Sulli benarkah penyuka sesama jenis?? atau sekedar benci pria juga kayak Minho yang benci wanita??
    ahhhh.. pyusing pala barbi.. biar Eonni aja yang pyusing mikirin part selanjutnya..haha
    next chapter Eonn 😀

  11. Aku penasaran banget sama masalalu ming. Ini main chastnya favorit semua duh. Kenapa harus seulgi unn huhu ming ceritanya naksir berat nih sama seulgi? Aigoo ming jgn gtu. Ntar jatuh cinta sama sulli loh. Next unn penasaran bangetttttt

  12. yuhuuu…..kagak nyangka ada exo juga :v kagak bakalan bosen deh baca nih ff.
    jadi ceritanya minho yg notabenya mempunyai sindrom beci kepada wanita itu menyukai seulgi sejak masa orientasi? omona…..baekyhun manggil sulli dengan sebutan wanita jalang? kok bisa? ada apa dengan sulli sehingga baekhyun memanggilnya seperti itu?wow!!!! sulli benar² keren deh….dia berani banget nyiram baekhyun pakek jus dan sisa makanannya. hahahahaha :v
    eonni….dipart selanjutnya jelasin donk kehidupan minho dan alasan minho bisa mempunyai sindrom benci terhadap wanita. dan satu lagi kehidupan sulli.aku benar² penasaran dengan hidup sulli.

  13. daeeebak daaeeeeebakkkk…….
    unnie,, ,, pepatah itu beneran terjadi sma minho. dari benci menjadi cinta hahahaha
    penasran dengan cerita selanjtnya. semangat unnie himnera
    tengkyu akb48

  14. Kirain minho gay.. ternyata punya sindrom membenci wanita.. penyakit yg aneh 😀
    Penasaran nich.. apa ya alasan sulli berpenampilan seperti laki2 ? Pasti ada alasannya kan.. ^_^
    Ditinggu lanjutannya 🙂

  15. Telaat bgt baru bacaaaa,,,, sukaa sukaaa, waww minho kena sindrom apa nih? Mngkin semuanya pnasaran bukan cma aq doank 😀 :D,, dan sulli, kenapa baekhyun kejam gituu? Suli aneh kenapa coba? Ah makin pnasaraannn semoga cepet apdet ya devvvv 😉

  16. LOL. Berasa baca komik jepang di jadiin ff. Hahaha. Gak aneh kok dev. Emang ada penyakit kek gitu. Tapi yg oeni baca di komik2 jepang kebanyakan cwe yg punya syndrom anti cwo. Cwe ketceeeh kek Minhoooo punya penyakit syndrom cwe?? *ngakak*

  17. ahhhh..huft bukan gay… hmmm..pasti ada penyakit kayak minho. kira2 apa yg membuat minho merasa begitu??? pasti kelam banget ya…. kira2 si minho senang kris putus itu. dia suka siapa? beneran suka tuh cewek?bukannya dia benci wanita?? hmmm….aku yakin sulli nggak bneran suka sesama jenis…semoga .lanjut yaaaa

  18. Ada cerita apa di masa lalu minho sampai dia punya sindrom membenci eanita? 😮
    Tapi nyebelin ih dia segitunya sama sulli ._. Tiati ntar kejadian bener apa yg dibilang kibum kkk~
    Seruuu ga sabar sama kelanjutannya saat minho mulai menarik sulli untuk menghapus rumor itu hahaa

  19. Maafkanlah diri ini yg telah mlewatkan ff seseruuu dan s.wow ini :O
    Bnar2 trtinggal diriku,,, -_-”

    Baru prologny aja udh daebak aplgi part 1, dst… tambah jjang deh 😀
    Eoh,,, minho puny sindrom ??? Sindrom apakah yg dmksud? Untunglah minho bukan “guy”..kan parah kalo crtany bgtu, hee
    Lalu…rumor apa yg bkln trjdi antra si gadis tomboy dan minho ?
    Apa yg mnybbkn minho punya sindrom yg kibum bilang ?
    Oke…capcuuuss ke part 1 ^_^
    #minsuljjang♡♡♡

  20. Mak…. lucu si abang punya sindrom anti cewek, badan yg bagai coklat dengan garis kotak2 itu (abaikan)
    Susah mak bayangin sulli, eonni gue yg punya body sexy.kayak gitar spanyol jadi playboy tpi aku suka, karakter baru buat sulli suka suka suka
    Goyang dumang ayo buat.ngrayain comebacknya si author kece badai melambai
    Awas luh ming jadi kelinci percobaan buat para ilmuwan yg bilang klw lebih dri 5 menit saling tatap jadi suk

  21. Devvv.. Hhaha demi apalah dev? Ff mu memang selalu penuh kejutan! Hahha Sindrom apa itu devvv??? Sindrom membenci wanita? Wkkssss
    But, you’re very very creative author hihihi
    Sorry lah kalo aku komennya di Chap 1 baru prolog hahaha gak liat kalo ada prolognya soalny.. Come on.. Cepetan balik atuh dari vacation nya hahaha ~~~

  22. oooh krain minho gay,untung dh dia hnya mmbnci wanita krn ms lalu…tp klo sulli knp jd sprt laki2…???apa mungkin jg sulli mmbnci laki2..

  23. Kakak, kak devina harus tau ya, aku selalu suka sama ff yg kakak buat, apapun itu
    Cara nulis kakak, asik banget buat dibaca, ringan tapi artinya dalem *eh* ah pokoknya gitulah, aku suka 😘 tengkyu

Leave a reply to Choi_Eun Cancel reply